بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا المصطى محمد وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهديه وبعد,
Kehidupan dunia ini hanyalah sesuatu yang sebentar, yang di berikan oleh sang pemilik kehidupan yakni Rabb kita Allah سبحانه و تعالى , agar di waktu yang singkat tersebut, kita mengusahakan keberuntungan yang hakiki, berupa ridha dan rahmat Allah سبحانه و تعالى di kehidupan yang penuh dengan kekekalan dan kenikmatan yakni di surga yang ada di akherat kelak , dengan beramal shalih, dengan taat kepada Allah سبحانه و تعالى,.
Dan kehidupan dunia ini pula adalah sesuatu yang melenakan lagi melalaikan, yang bisa memalingkan manusia kepada sebuah penyesalan yang tak berujung, dengan mendapatkan murka Rabb semesta alam, yakni dalam kehidupan yang kekal dalam Neraka yang penuh dengan siksa yang tak terperikan.
Allah سبحانه و تعالى telah memperingatkan akan hal itu, Allah سبحانه و تعالى berfirman:
﴿كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ١٨٥﴾ [ آل عمران:185-185]
185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Al ‘Imran:185]
Ja’far bin Sulaiman berkata bahwa dia mendengar Rabi’ah menasihati Sufyan Ats-Tsauri,
إنما أنت أيام معدودة، فإذا ذهب يوم ذهب بعضك، ويوشك إذا ذهب البعض أن يذهب الكل وأنت تعلم، فاعمل.
“Sesungguhnya engkau hanyalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dari dirimu juga telah hilang. Dan hampir-hampir saja ketika sebagian dari dirimu berlalu, akan hilanglah seluruh dirimu. Dan Engkau telah menyadari hal itu, maka beramallah.” (Shifatush Shofwah, 2: 245)
Hadirkanlah senantiasa kematian itu dalam hatimu, karena Nabi kita tercinta صلى الله عليه و سلم telah perintahkan dengan sabdanya:
(( أكثروا ذكر هاذم اللذات )) رواه أحمد والنسائ وابن ماجه
“Perbanyaklah untuk mengingat pemutus keledzatan.” HR. Ahmad, an Nasa’I dan Ibn Majah
Dengan mengingat kematian, seorang akan mendapatkan banyak kebaikan sebagaimana di katakan oleh ad Daqaq رحمه الله :
قال الدقاق: مَن أكثر ذكر الموت، أُكرم بثلاث: تعجيل التوبة، وقناعة القلب، ونشاط العبادة، ومن نسيه، عوقب بثلاث: تسويف التوبة، وترك الرضا بالكفاف، والتكاسل في العبادة؛ (التذكرة للقرطبي صـ: 126).
Berkata ad Daqaq رحمه الله : “ Barang siapa bayak mengingat kematian, maka akan di muliakan dengan tiga perkara: (1) segera bertaubat, (2) qana’hnya hati, (3) semangat dalam ibadah. Dan barang siapa lalai dari kematian, maka dia akan di hukum dengan tiga perkara: (1) menunda-nunda taubat, (2) tidak ridha dengan kecukupan rizki (rakus dunia), (3) bermalas-malasan dalam beribadah. (at Tadzkirah lil Qurthubi: 126)
Mudah-mudahan Allah سبحانه و تعالى senantiasa memberikan taufiknya kepada kita, untuk senatiasa beramal kebaikan dalam kehidupan yang singkat ini, untuk kemaslahatan kita dalam kehidupan yang kekal, di kehidupan akherat kelak…
وبالله التوفيق والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته